Mengungkap segala sesuatu yang ada di Bali, sekala dan niskala, serta kilas balik peristiwa

Sloka 96-109 Sarasamuscaya (KEMARAHAN)


KEMARAHAN
  • 96. Meskipun seseorang selalu menang dalam pertempuran, selalu mengalahkan musuh-musuhnya, jika ia tetap terkungkung dalam watak pemarahnya dan sering mengumbar amarahnya pada orang lain, mereka akan selalu kedatangan musuh-musuh baru; sedangkan bagi yang mampu mengekang nafsu amarahnya, tidak akan pernah ada musuh dalam hidupnya.
  • 97. Minuman keras hanya diijinkan bagi orang yang benar-benar telah mampu menguasai indra-indranya, sedangkan bagi orang yang belum mampu untuk menguasai indranya, minuman seperti ini dilarang untuk di konsumsi. Kemarahan hendaknya anda minum, anda kuasai dan anda tundukkan, hingga dari itu kesabaran hati pasti anda dapatkan.
  • 98. Seseorang yang berpikir bahwa mahluk-mahluk di semesta ini adalah bagian dari dirinya, yang perpikir bahwa orang lain adalah juga dirinya, mereka yang seperti ini tidak akan perah menjadi manusia egois, mereka menjadi kasih terhadap sekalian semesta raya; hanya orang seperti ini sajalah yang mampu memperoleh kesenangan dan kepuasan yang hakiki.
  • 99. Seseorang yang selalu menganggap orang lain sebagai musuh dan selalu menganggap makhluk-makhluk lain sebagai ancaman bagi hidupnya; orang yang seperti ini tidak akan pernah memperoleh kesenangan apalagi kepuasan. Hidup mereka selalu was-was, selalu resah dan selalu merasa terancam walaupun telah berdiam di kamar baja dan dijaga ribuan prajurit.
  • 100. Orang yang sulit tidur (insomnia) adalah mereka yang sedang sakit, mereka yang ketakutan, mereka yang dibenci, mereka yang sedang memikirkan pekerjaannya, dan mereka yang sedang dimabuk asmara serta mereka yang sedang nafsu birahi.
  • 101. Orang yang dapat menguasai kemarahannya berstatus lebih utama dari orang yang pemarah, mekipun sipemarah itu kaya raya sedangkan si penguasa amarah hidup dalam kemiskinan harta. Orang yang penyabar jauh lebih baik dari orang yang tidak sabaran walaupun mereka ini memiliki kekuasaan. Penjelmaan menjadi manusia lebih utama dari mahluk apapun di bumi ini walaupun makhluk-makhluk ini lebih kuat fisik dan tenaganya; demikian juga mereka yang berhasil menyucikan dirinya lahir batin jauh lebih utama dari manusia manapun walau mereka lebih kaya, lebih berkuasa, lebih wibawa, lebih dihormati dll.
  • 102. Ketahuilah bahwa orang yang dikuasai oleh kemarahan dan angkara murka apapun yang dipersembahkannya, apapun yang disumbang dan disedekahkannya, apapun jenis puasa dan pantangan yang dilakukannya, apapun yang dikurbankannya, semua itu menjadi tanpa pahala, mereka hanya mendapatkan rasa lelah dan kepayahan, oleh karenanya kuasailah kemarahan dan nafsu angkara itu.
  • 103. Teguhlah dalam penyucian jiwa. Angkara murka dilenyapkan dengan menyucikan hati, kedengkian dilenyapkan dengan kebahagiaan, pengetahuan suci akan membinasakan ego, selanjutnya jagalah pikiran, perkataan dan perbuatan dengan selalu mawas diri.
  • 104. Tiada bedanya kemarahan itu dengan kematian, demikian juga cinta buta itu sekeruh sungai yang dipenuhi kotoran dan bangkai, namun pengetahuan suci bagaikan kantung ajaib yang dapat menyediakan apapun keperluan dan keinginan dari pemiliknya.
  • 105. Mereka yang sedang diliputi oleh kemarahan dan dikuasai oleh nafsu angkaranya dapat dipastikan akan melakukan perbuatan jahat, mereka yang dibutakan oleh amarah dan angkara dapat menghujat orang suci, bahkan sampai membunuh ayah, ibu, anak dan orang-orang dekatnya.
  • 106. Mereka yang sedang dikuasai oleh angkara murka akan lupa dengan etika berbahasa, hingga perkataan yang kasar, jorok, tabu, dll akan dilontarkannya, demikian juga mereka akan melakukan perbuatan-perbuatan yang terlarang dan menyalahi kebajikan pun kebenaran.
  • 107. Kemarahan dan nafsu angkara adalah musuh yang sesungguhnya berada dalam diri kita, jika ada orang yang dapat menghilangkan kemarahan dan angkaranya, pastilah mereka itu akan dimuliakan dibumi dan di akherat.
  • 108. Maka dari itu, mulai saat ini juga, hendaknya manusia benar-benar berusaha dengan sekuat tenaganya untuk menghilangkan kemarahan dan nafsu angkaranya, kasihlah dengan sesama manusia dan segenap isi semesta ini.
  • 109. Mereka-mereka yang selalu teguh dan sabar dalam melakukan dan mengamalkan kebajikan dan kebenaran, mereka yang dapat menghilangkan kemarahan dan nafsu angkaranya, niscaya akan memiliki nama harum di bumi dan di alam surga.

0 Response to "Sloka 96-109 Sarasamuscaya (KEMARAHAN)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel