Mengungkap segala sesuatu yang ada di Bali, sekala dan niskala, serta kilas balik peristiwa

Banten Pengambean


banten pengambean
Banten pengambean untuk upacara manusa yadnya, seperti otonan.

Banten Pengambean sering menjadi satu rangkai dengan banten lainnya seperti pada Ayaban.
Pernah mendengar ngulap ngambe?
Jika membuat turus lumbung bisa ngulap ngambe menggunakan ayaban tumpeng 7 dirangkaiankan dengan bayakawonan, prayascita dan pengulapan serta sesayut yang digunakan untuk Dewa Yadnya.

Berikut Banten Pengambean yang terdiri dari :

  • Alas taledan,
  • Raka-raka jangkep (tebu, bantal, tape, pisang, jajan, buah).
  • Sampian pengambean,
  • Tumpeng putih 2,
  • Tipat pengambean,
  • Kojong perangkad,
  • 2 tulung pengambean berisi nasi, kacang, saur, maulam ayam mepanggang. 
Banten pengambean untuk upacara Manusa Yadnya dan Dewa Yadnya isinya sama.
Yang membedakan hanya pada bentuk sampiannya saja.


Sampian pengambean:
  1. Untuk Manusa Yadnya, misalnya otonan.
Pada gambar di atas adalah sampian pengambean untuk Manusa Yadnya.
Sampiannya dijaet pada bagian atasnya maupun pada alasnya.
Jumlah busung yang digunakan untuk bagian atas dan alas sebanyak 17 helai.


      2. Untuk Dewa Yadnya, piodalan.
Sampian pengambean untuk Dewa Yadnya

Sampiannya seperti sampian tumpeng pada bagian atasnya, 
Sedangkan alasnya menjuntai sedikit panjang. 
Jumlah busung untuk bagian atas dan bawahnya masing-masing 17 helai.

0 Response to "Banten Pengambean"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel