Sloka 443-447 Sarasamuscaya (BIRAHI DAN KEBENCIAN)
BIRAHI DAN KEBENCIAN
- 443. Bagaikan api dalam rongga kayu, ia akan membakar kayu itu tanpa sisa, mati seluruhnya hingga ke akar, dahan, ranting dan daun-daunya. Demikianlah nafsu birahi sesat itu dalam hati, ia pasti akan melenyapkan kebajikan, kekayaan, dan kebebasan. Nafsu birahi sesat itu senantiasa terkait dengan kebencian, selama nafsu birahi sesat itu ada dalam diri, kebencian pasti mendampinginya.
- 444. Nafsu birahi sesat itu adalah belenggu utama umat manusia, jika ada orang yang mampu terbebas darinya, niscaya ia akan memperoleh alam sugawi, dimana tiada lagi kematian, kesengsaraan dan ketakutan.
- 445. Mereka yang mampu mengendalikan birahinnya, mampu mengendalikan amarahnya, tahan terhadap kecaman dan pujian, niscaya akan menjadi bijaksana.
- 446. Orang janganlah terbakar oleh kemarahan, biarpun didera fitnah, ejekan, kata-kata kasar dll; jangan pula melakukan fitnah, ejekan, dan berkata-kata kasar pada orang yang dianggap sesat sekalipun; sebab Tuhanlah yang maha tahu akan salah dan benar perbuatan manusia.
- 447. Mereka yang dipengaruhi oleh pikiran sesat, kemudian akan berkeinginan sesat, berikutnya akan berusaha sesat, lalu mencintai kesesatan.
0 Response to "Sloka 443-447 Sarasamuscaya (BIRAHI DAN KEBENCIAN)"
Post a Comment