Mengungkap segala sesuatu yang ada di Bali, sekala dan niskala, serta kilas balik peristiwa

Pura Dalem Betawi di Jumpayah Ramai Dikunjungi Pedagang, Tempat Memohon Taksu Pasaran



Pelinggih di Pura Dalem Betawi, Jumpayah, Mengwitani (kiri). Pemangku pura, Mangku Made Karda (kanan)


BALI-UNIK.COM -  Memasuki Banjar Jumpayah, Mengwitani, Mengwi, Badung, Bali, melewati gang-gang kecil terdapatlah sebuah pura yang erat kaitannya dengan Taman Ayun dan Puri Mengwi. 

Pura dengan dua mandala dan lokasi di pinggir gang ini bernama Pura Dalem Betawi.

Jangan dilihat tempatnya yang kecil, namun pamedek serta keyakinan pada Beliau sangat besar, ini telah terbukti anugerah yang diberikan terutama kepada pedagang.

Tidak diketahui secara pasti angka tahun pura ini berdiri. 

Menurut Ir. Mangku Made Karda, pemangku Pura Dalem Betawi, pura ini telah ada saat pembuatan Taman Ayun oleh seorang arsitek China. 

Setelah menyelesaikan pembuatan Taman Ayun, sebelum kembali ke Tanah Jawa, ia memohon petunjuk ke pura ini, ke arah mana sebaiknya melangkah. 

Dengan demikian dapat diperkirakan pura ini telah ada pada zaman tersebut.

Adanya sejarah lokasi pura pada zaman dahulu merupakan setra Puri Mengwi, masih ada bukti-bukti keberadaannya hingga kini pada radius pura bagian timur laut masih terdapat palinggih yang oleh pangempon pura sangat disakralkan. 

"Tempat berdiri pelinggih tersebut dulunya tak lain adalah setra rare (setra bajangan) khusus untuk menguburkan anak kecil," ungkap Mangku Made Karda pada 2009 silam.

Pada saat itu sebagai padukuhan, dan telah berupa pura, tempat ini sepi, penduduknya sangat jarang. 

Kehidupan masyarakat cenderung berkelompok pada tempat yang jauh di luar tempat ini. 

Namun keajaiban terjadi. 

Secercah sinar membawa harapan baru, tempat yang tadinya jarang didatangi  orang, belakangan  menjadi ramai. 

Munculnya sinar yang masuk menuju lokasi pura dan disaksikan oleh masyarakat menyebabkan mereka terpanggil untuk menghaturkan sembah bakti kehadapan Beliau. 

Masyarakat semakin mendekat kepada-Nya, hingga kini pamedek selalu mengalami peningkatan.
Ida Bhatara yang berstana di Pura Dalem Betawi diyakini memberikan kesidhian (taksu) medagang (pasaran). 

Tidak heran jika banyak pedagang dari berbagai daerah yang rajin menghaturkan bhakti di sini. 

Karena keyakinan yang dimiliki, mendapatkan peningkatan dalam berjualan adalah atas anugerah Beliau sehingga setiap saat selalu menghaturkan canang maupun rarapan sebagai ungkapan syukur. 

Memang sudah banyak yang membuktikan, pedagang-pedagang mendapat taksu pasaran di sini.

Selain taksu dagang, Ida Sasuhunan juga matamban memberikan berkat kesembuhan bagi umat yang dalam kesusahan. 

Pemangku mengungkapkan, memang tidak ada sarana khusus sebagai obat, selain wangsuhan tirta dari Ida Sasuhunan serta jika diperlukan diberikan babakan jepun yang ada di pura, diyakini mampu memberikan kesembuhan. 

Bukan hanya orang dari Banjar Jumpayah yang meyakininya, orang dari luar banjar ini juga banyak yang mendapatkan berkah dari memohon di pura ini. ***

0 Response to "Pura Dalem Betawi di Jumpayah Ramai Dikunjungi Pedagang, Tempat Memohon Taksu Pasaran"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel