Mengungkap segala sesuatu yang ada di Bali, sekala dan niskala, serta kilas balik peristiwa

Upacara Tiga Bulanan dan Mapetik, Penyucian Jiwatma dan Badan Jasmani

Upacara tiga bulanan
Upacara tiga bulanan (nyambutin) dan mapetik di Jro Wetan, Sabtu (22/11/2019).

BALI-UNIK.COM - Upacara tiga bulanan atau tugtug sambutan  (nyambutin atau 105 hari) dan mapetik merupakan upacara penyucian jiwatma dan penyucian badan jasmani.
Pada upacara ini nama si bayi disahkan.
Disertai pemberian perhiasan seperti gelang, cincin, kalung, dan anting-anting.
Pengguntingan rambut pertama dilakukan pada upacara ini.
Upacara pengguntingan rambut ini disebut mapetik.
Pada bayi perempuan, melobangi telinga biasanya dilakukan pada upacara ini.
Dilihat dari jumlah 105 hari, dengan menjumlahkan angka 1+0+5 menjadilah angka 6 (adalah angka samkya) yang mengandung maksud dan makna sebagai simbul Sad Ripu.
Dengan demikian setiap manusia yang lahir ke dunia sekala diikuti oleh sifat-sifat sad ripu, sehingga bayi berumur tiga bulanan dilaksanakan upacara penetralisiran sifat-sifat tersebut.
Dikutip dariu buku Panca Yadnya yang diterbitkan oleh Yayasan Dharma Sarathi, berikut sesajen saat upacara tiga bulanan:

  1. Sesajen untuk si Bayi
Pada pelangkiran yang ada di kamar bayi dihaturkan banten kumara, ajuman putih kuning dan nasi muncuk kukusan.
Untuk memohon panglukatan di dapur, sesajen yang dihaturkan berupa peras, ajuman, daksina, pengeresikan, canang buratwangi dan sebuah periuk tanah yang diisi air serta bunga harum berwarna merah.
Untuk memohon panglukatan dui sumur, sesajen yang digunakan sama seperti di dapur, hanya ditambahkan dengan pengulapan, dan ayaban tumpeng pitu (7) beserta runtutannya. 
Bunga pada air pangelukatan berwarna hitam (hijau atau biru).
Sesajen di sanggah kemulan sama seperti di sumur. Hanya saja air pada pangelukatan berwarna putih.
Bila memungkinkan, iwak pada sesajen tersebut disesuaikan yaitu di dapur ayam berbulu merah (biying), di sumur ayam berbulu hitam, dan di merajan ayam berbulu putih, masing-masing dipanggang.
Upacara di merajan dilengkapi pesaksian yang disesuaikan dengan tatab si bayi.
Persaksian yang paling sederhana terdiri dari: peras, ajuman, daksina, pengeresikan, dan sesari sesuai kemampuan.
Demikian pula pimpinan upacara.
Tataban si bayi terdiri dari : tumpeng pitu (7), tumpeng solas (11) ataupun pulegembal masing-masing dengan runtutannya.
Bila pelaksanaan upacara tugtug kambuhan, tugtug sambutan dan mapetik dijadikan satu, maka sesajen ini ditambahkan dengan sesajen yang disebut nyambutan, perurubayan (penguntingan rambut), turun tanah dan masing-masing dilengkapi dengan runtutannya.

2. Sesajen untuk Sang Catur Sanak dan Nyama Bajang
Sesajen ini ditempatkan di halaman tempat upacara, terdiri dari:
  • Sorohan alit, dilengkapi penyeneng bebuhu dan ajuman masing-masing 5 soroh.
  • Tumpeng dananan 5 tanding.
  • Segehan kepel 5 tanding, nasinya berwarna lima yaitu: satu tanding berwarna putih, satu tanding berwarna merah, satu tanidng berwarna kuning, satu tanding berwarna hitam dan yang terakhir berwarna berumbun. Segehan ini digunakan sebagai pengantar pada waktu membuang sesajen tersebut di atas.
  • Sesajen- sesajen tersebut di atas dilengkapi dengan ayaban tumpeng 7 beserta reruntutannya sebagai ayaban kepada Sang Catur Sanak dan Nyama Bajang.
  • Bila memungkinkan dilengkapi dengan perwujudan Nyama Bajang yang terdiri dari: pelepah kelapa yang berlubang, boki (sebuah periyuk tanah yang di bagian bawahnya telah pecah), jantung pisang dan sebuah belego atau timun, masing-masing diberi secarik kain dan hiasan. Perwujudan ini dibuang di jalan bersama sesajennya, disertai sebuah penjor yang dibuat dari pelepah daun enau ditusiki  bunga kembang sepatu (pucuk) berwarna merah dihiasai janur sedangkan daun pada bagian pucuknya dibiarkan.
3. Sesajen untuk menyucikan kedua orangtua si bayi adalah: byakala dan prayascita. ***




0 Response to "Upacara Tiga Bulanan dan Mapetik, Penyucian Jiwatma dan Badan Jasmani"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel