Hari Raya Siwa Ratri, Tilem Kapitu, dan Tumpek Bubuh Januari 2020

Banten pejati dihaturkan dalam setiap upacara, Siwa Ratri, Tilem maupun Tumpek Bubuh

BALI-UNIK.COM – Siwa Ratri

Mendekati peghujung Januari 2020, umat Hindu merayakan Hari Suci Siwa Ratri, Kamis (23/1/2020).

Hari suci Siwa Ratri dirayakan setiap setahun sekali, sebagai malam introspeksi diri.

Pada hari Siwa Ratri, umat melaksanakan jagra, upawasa, dan monabrata.

Jagra adalah tidak tidur atau terjaga, sesungguhnya memiliki makna manusia ingat atau eling dengan makna penjelmaan sebagai manusia, ingat akan kemahakuasaan Sang Hyang Widhi.

Upawasa adalah tidak makan dan minum dilakukan dari pagi sejak matahari terbit hingga keesokan harinya (24 jam).

Upawasa bermakna sebagai wujud syukur atas anugerah makanan dan minuman, tidak rakus, tidak makan sembarangan dan bisa merasakan kesusahan orang yang kekurangan.

Monabrata adalah tidak berbicara sehari penuh, sebagai wujud pengendalian diri dalam berbicara, agar tidka megeluarkan kata-kata yang tidak baik, menyakitkan.

Itulah tiga brata saat hari Siwa Ratri.

Menurut ala ayuning dewasa, pada tanggal 23 Januari ini tidak baik untuk melakukan upaara pernikahan, ngaben, maupun membangun rumah.

Tilem Kapitu

Setelah Siwa Ratri, keesokan harinya adalah Tilem Kapitu, Jumat (24/1/2020)

Pada hari Tilem umat Hindu meghaturkan sembah bhakti.

Pada hari tersebut juga berlangsung upacara aci petahunan di Pura Ulun Kulkul Besakih, Ngusaba Buluh di Pura Benua Kawasan Besakih.

Menurut ala ayuning dewasa, pada Tilem Kapitu ini juga tidak baik melakukan upacara pernikahan, ngaben, dan membangun rumah. Namun pada hari ini baik untuk memasang guna-guna.

Tumpek Bubuh

Pada Sabtu (25/1/2020) setelah Tilem adalah Tumpek Wariga/ Tumpek Uduh/Tumpek Pengatag/Tumpe Bubuh.

Pada hari tersebut, umat Hindu memuja Sanghyang Sangkara, memohon agar tumbuh-tumbuhan subur, berbunga, berbuah lebat sehingga bermanfaat untuk kesejahteraan dan kemakmuran umat manusia.

Tumpek bubuh merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan.

Tumbuh-tumbuhan berbunga dan berbuah sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan upacara ***