Baten Dewa Dewi
Baten
Dewa Dewi
Bentuk
umum dari banten ini adalah alasnya dapat menggunakan tempeh atau bokor yang
berisi beras, uang 25 kepeng, benang putih dan base tampel. Kemudian di atasnya
ditutupi dengan sebuah taledan dari janur dan kain putih (kasa). Selanjutnya
yang diletakkan sedemikian, sehingga tangkainya menghadap ke atas. Pada setiap
tangkainya dari kelakat itu ditentukan daun pisang (tampak dara), 8 lembar daun
meduri, 8 lembar daun ancak, 8 lembar daun beringin, baik daun meduri, daun
ancak, maupun daun beringin itu dijarit, sehingga masing-masing membentuk
segitiga (segi delapan), di atasnya diletakkan sebuah kewangen berisi uang dua kepeng, lalu
kedua kelakat tersebut dibungkus oleh satukel benang putih yang berisi uang 225
kepeng. Selanjutnya di atas benang putih tadi disusun 8 uang kepeng yang
diletakkan sedemikian, sehingga setiap uang kepeng tersebut dibatasi dengan
kalpika dari daun beringin (menghabiskan 8 buah kalpika) dan di atas kalpika
itu yang berakhir disusuni 15 kepeng uang yang letaknya sedemikian, sehingga
tiap 3 uang kepeng dibatasi dengan sebuah kalpika dari daun beringin itu
seperti tadi dan terakhir (pada puncaknya diisi tipat lingga yang dibuat dari
daun ambengan/alang-alang).
Di
sekitar kelakat sudamala itu ditaruh perlengkapan seperti : kain putih 2
potong, kelapa gading muda 2 biji, sirih lembaran 4 lembar, sirih tubungan 7
lembar, dan masing-masing dialasi dengan sebuah tamas dari janur dan paling
atas diisi 2 buah canang sari atau canang burat wangi.
0 Response to "Baten Dewa Dewi"
Post a Comment